Manusia bakau ini diduga terganggu kejiwaannya. Sejauh ini ulahnya meresahkan, seperti mencuri Takilan (bekal makanan) petani ketika sedang mengerjakan sawah di sekitar tanaman bakau tersebut.
Para peternak bebek yang kerap mengembalakan bebeknya di sawah dekat areal tanaman bakau juga resah. Sebab manusia bakau kerap mencuri bebek dan memakannya hidup-hidup.
"Banyak bebek orang ditangkap dan dimakannya hidup-hidup. Saya sudah lama dapat laporan dari warga," kata Made Semadi, Kepala Desa Yehembang di Jembrana, Rabu (17/12/2015).
Made mengatakan sudah dua bulan terakhir pihak desa setempat sedang mencari manusia bakau tersebut. Sebabnya sudah banyak keluhan warga terganggu ulahnya.
"Saya sudah sejak lama mencari-cari orang gila itu bahkan sampai masuk ke tanaman bakau tapi tidak pernah ketemu. Baru sekarang bisa ditemukan," kata Sumadi.
Sang manusia bakau mengaku namanya Ketut Suerden asal Petapan, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Dia mengaku menyukai tanaman bakau dan nyaman tinggal di tengah-tengahnya.
"Saya Ketut Suerden. Saya sudah dua bulan tidur di dalam buyuk (bakau) karena enak tidur di sana,” katanya dengan tatapan kosong.
0 comments