Sunday 17 May 2015

Kamu masih S1? Ini Dia Kadiyono, Tukang Tambal Ban Lulusan S2!

kadiyono
Kamu masih S1? Ini Dia Kadiyono, Tukang Tambal Ban Lulusan S2!
Hanya dengan usaha tambal ban membuat dia bisa meraih gelar S2. Bagaimana bisa? Ini dia cerita Kadiyono, seorang tukang tambal ban dari Semarang.
Kadiyono ini mempunyai sebuah bengkel tambal ban di daerah Boja, Kendal, Jawa Tengah. Sepintas tidak ada yang istimewa dari sosok Kadiyono ini, tapi kalau anda mengenalnya lebih jauh, bapak tiga anak ini adalah lulusan S2 Universitas Muhammadiyah Solo setelah sebelumnya memperoleh gelar S1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Dan saat ini dia juga tercatat sebagai tutor di Universitas Terbuka Semarang.
Kadiyono mengisahkan pahitnya berjuang di bangku perguruan tinggi. Ia harus membagi waktu antara menambal ban dan kuliah. Apalagi jarak rumahnya dan kampus STIK sekitar 35 kilometer, berarti setiap hari dia harus menempuh jarak pulang pergi 70 km. Saat itu ia punya motor Bentley tua, yang menemaninya ke kampus. Meski biaya pas-pas an, ia bertekad ingin mengubah nasib lebih baik.
Tukang-Tambal-Ban-Mampu-Raih-Gelar-S2
Source: http://www.radarpekalonganonline.com/72643/tukang-tambal-ban-mampu-raih-gelar-s2/2147483647/
Semangat pantang menyerahnya membuahkan hasil, walaupun sempat berhenti kuliah karena menikah, akhirnya setelah 11 tahun Kadiyono berhasil wisuda pada 2001. Usai kuliah dia mengajar di SD Muhammadiyah Boja, dan mendapatkan tunjangan sertifikasi guru selama 2 tahun sebesar Rp. 17 Juta. Dana itu digunakannya untuk mengambil kuliah S2 di UMS Solo.

Sekarang gelar S2 sudah di tangan dan beliau ingin melanjutkan ke jenjang doktor, tapi beliau terbentur biaya yang sangat mahal. Beliau sudah mencoba mencari beasiswa tapi belum berhasil juga. Mencoba mendaftar menjadi dosen di beberapa Perguruan tinggi juga sudah dilakukannya tapi ditolak alasannya karena usia sudah 46 tahun.
Bagaimana dengan anda? Semangat Bapak ini untuk terus belajar dan merubah nasib layak ditiru! Semoga suatu saat, beliau benar benar dapat merubah nasibnya
 
Load disqus comments

0 comments